SELALU MERINDUKAN BELAJAR
Sudah jadi Dosen kok masih belajar? Sepertinya pertanyaan tersebut cukup menggelitik.
Jawabannya wajib dong, karena zaman
terus berkembang, dan dosen harus terus berinovasi seiring perekembangan
teknologi dan revolusi 4.0. Karena dosen merupakan salah satu ujung tombak
dalam pendidikan, baik atau buruk kualitas salah satu penentunya ialah dosen.
Menurut KBBI, Dosen adalah ‘Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi’ artinya sama
dengan guru, tugasanya sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa. Dewasa ini kualitas
dosen di Indonesia masih
belum
menggembirakan.
Hal tersebut dibuktikan dengan masih
sedikit dosen yang melakukan penelitian, melakukan inovasi teknologi atau
bahkan menjadi kreator. Padahal tugas dosen selain mengajar, ialah penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Inilah pekerjaan rumah perguruan tinggi di
Indonesia.
Politeknik Negeri Jakarta sebagai salah satu perguruan
tinggi vokasi, memiliki peran penting dalam menciptakan lulusan SDM yang
memilki skill di dunia kerja. Karena
sejatinya perguruan tinggi dan dunia kerja merupakan satu kesatuan (integration) yang satu sama lain saling
mendukung dan saling menguatkan. Bentuk dukungan dapat berupa kerja sama—misalnya
di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta Program Studi Alat Berat
bekerja sama dengan PT. Trakindo entah dalam pemakaian alat praktik kerja
hingga prospek untuk lulusan Proram Studi Alat Berat agar sesuai dengan standar
dunia kerja/industri.
Peningkatan kualitas mahasiswa harus diimbangi dengan
kompetensi tenaga pengajarnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi dosen ialah dengan mengikuti pelatihan. Sejak awal
Agustus kemarin, Jurusan Teknik Mesin berkerja sama dengan Kampus Waikato Institute of Technology (Wintec) Hamilton, New Zealand dengan
tujuan meningkatkan kompetensi dosen. Bentuk kerja sama berbentuk Training of Trainer (TOT) tentang
strategi metode belajar mengajar di perguruan tinggi yang berlangsung sejak 05 hingga 23 Agustus 2019 tersebut
menitikberatkan pada strategi belajar menyenangkan di kelas. Memang salah satu
permasalahan yang sering timbul ialah tidak terciptanya pembelajaran yang
mengembirakan dalam kelas. Hal tersebut sepertinya terlihat sepele, akan tetapi
bagaimana mahasiswa semangat belajar dan nyaman di kelas jika metode
pembelajaran berlangsung monoton dan garing,
siapa tahu mungkin hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa malas belajar
atau bahkan datang ke kelas.
Berbeda jika suasana pembelajaran di kelas berlangsung
menyenangkan, antusiasme
belajar tinggi, pemahaman terhadap materi meningkat hingga dosen selalu
dirindukan keberadaannya di kelas, bukan malah sebaliknya. Hal tersebut menjadi salah satu fokus isi dari TOT yang dilakukan selama tiga minggu
kemarin. Menciptakan inovasi pembelajaran, media pembelajaran, strategi
belajar, metode pengajaran hingga assesment.
Sebenarnya hal tersebut bukan sesuatu yang baru bagi dosen sebagai pengajar.
Ketika kuliah atau bahkan ketika prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil salah
satu meterinya ialah tentang strategi belajar mengajar.
Tahapan pelatihan minggu pertama dan kedua materi
diisi oleh dua orang narasumber, yakni Jacqui
James dan Julia Bruce Mayne. Lalu minggu ketiga diisi oleh Kathy Quayle.
Ketiganya memberikan pengalaman mengajar yang menarik. Sharing pendidikan seputar belajar mengajar antara New Zealand dan
Indonesia, entah dari segi kendala, potensi, hingga sulusinya. Adapun peserta workshop berasal dari para CPNS PNJ 2018,
dan beberapa dosen senior di Jurusan Teknik Mesin, walaupun awalnya kegiatan
ini dikhususkan untuk dosen Jurusan Teknik Mesin, namun karena kekurangan
peserta akhirnya bapak Muslimin selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin memutuskan
untuk melibatkan para CPNS yang berasal dari jurusan lain. Alhasil kelas pun
menjadi ramai tidak seperti minggu pertama karena peserta kurang dari sepuluh
orang.
Materi yang disampaikan dalam TOT pada umumnya merupakan teori strategi dalam belajar mengajar
yang sebenarnya pada kurikulum pendidikan di Indonesia juga sudah dipelajari
dan diaplikasikan. Selain itu, terkait metode pembelajaran, banyak pakar
pendidikan dari Indonesia yang menulis buku tentang teori pembelajaran yang
sumber teorinya diadopsi dari pendidikan barat dengan alasan lebih modern. Alternatif
pembelajaran yang tidak lagi menggunakan pola lama dalam metode pembelajaran,
misalnya metode ceramah. Kemudian bagaimana strategi menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan sesuai dengan cara belajar mahasiswa dengan pola pikir dewasa
dan materi ajar tetap tersampaikan dengan baik.
Beberapa metode yang dipraktikkan pada TOT selama tiga
minggu lalu ialah Flipped Classroom,
Cooperative Learning, KWHLAQ, Debates,Concept Map/Mind Map, Role Plays,
Presentatioan, e-Learning and m-Learning, Discussion Gruop, Panel/Expert
Groips. Work-based learning, Seminar, Brainstrom, Problem-centred Teams,
Inquiry-based Learning, Simulation Games, Demonstration, Large Group
Facilitation, Small Group Workshop, Project, dan Field Trip.
Metode di atas memiliki fungsi agar pemahaman
mahasiswa terhadap materi di kelas memilki pemahaman yang sama, meminimalisir
ketimpangan pemahaman. Misalnya metode FIshBowl,
metode ini bertujuan agar mahasiswa lebih dalam memahami materi yang
diajarkan. Caranya dengan membagi beberapa orang peserta, dipimpin oleh seorang ketua mengadakan suatu
diskusi untuk mengambil suatu keputusan. Tempat duduk diatur dalam susunan semi
lingkaran (setengah lingkaran), sub kelompok pendengar duduk mengelilingi sub
kelompok diskusi dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi
(sub kelompok diskusi). Kemudian simulation
games dan role plays—metode ini
digunakan agar mahasiswa tidak jenuh di kelas, terhibur dan suasana kelas jadi
menyenangkan.
Secara umum, metode pembelajaran tersebut menitikberatkan pada mahasiswa agar lebih aktif di kelas,
antusias belajar meningkat, tidak jenuh/bosan, tidak menyalahkan mahasiswa ketika
melakukan kesalahan dalam belajar,
tidak mendiskriminasi, tidak melontarkan kata-kata negatif, dan tidak menghukum
kesalahan mahasiswa. Peran dosen
diharapkan hanya sebagai fasilitator, motivator, inspirator dan rekan bagi mahasiswa. Selalu
memberikan pujian, reward, apapun
yang dilakukan mahasiswa.
Asep
Yana Yusyama, M.Pd.
tulisannya menarik dan penggunaan tata bahasa membuat sipembaca terbawa kesuasanya yang sebenarnya,
BalasHapusmenunggu tulisan selanjutnya
Baik terima kasih pak yudi sudah membaca.
BalasHapus