Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013
Sebuah Cerpen BARANGKALI SANTET Oleh: Asep Yana Yusyama Borok itu telah menggerogoti tubuhnya. Awalnya hanya luka kecil, luka setitik yang kemudian terus merambat hingga ke sekujur tubuhnya. Tubuh yang semula halus kini penuh dengan borok. “Lihat aku Mak, aku sudah lelah, malu.” Mak Inah hanya bisa menangis. Langit telah meninggalkan warna birunya, daun-daun telah gugur dari dahannya. Wanita itu telah dipropaganda oleh ketidakadilan. Seorang wanita tua renta yang biasa disebut Mak Inah sehari-hari berjualan gorengan. Dagangannya ia jajakan di sekitar kampung. Jika nasib baik sedang berpihak, dagangannya selalu habis, dan jika tidak habis, ia akan membagikannya ke tetangga, walaupun tidak jarang gorengan yang diberikan Mak Inah dibuang, karena warga tahu, Mak Inah tinggal dengan seorang gadis yang memilki borok amat parah. Pagi itu cuaca cerah. Suara burung berkicau riang. Embun masih membasahi dedaunan, suara gemercik air yang berasal dari belakang rumah Mak Inah terdeng...